8Tanda-tanda kiamat besar menurut Rasulullah. 1. Muncul Asap. Tanda-tanda kiamat besar ditandai dengan adanya kemunculan Asap atau dukhan yang keluar dan menimbulkan penyakit seperti flu di kalangan orang-orang beriman dan akan mematikan semua orang kafir. 2.
Waktu terus berjalan hingga kemasa kita sekarang ini. Keadaan ini akan terus berjalan hingga beberapa waktu kedepan. Sampai saatnya yang telah ditentukan oleh Allah pada saat bumi akan dihancurkan dengan sehancur-hancurnya. Kehancuran bumi ini, menurut ilmu astronomi akan terjadi beberapa waktu saat lintasan bumi masuk kewilayah berkabut diruang angkasa yang dikenal dengan nama kabut Oort. Kabut Oort adalah nama untuk suatu wilayah diruang angkasa yang dipenuhi dengan miliaran batuan angkasa yang berukuran kecil hingga batuan raksasa. Saat bumi masuk kelintasan berbatu ini, maka bumi akan dihujani dengan jutaan meteor yang akan menghancurkan bumi. Sejarah telah mencatat satu meteor berukuran besar akan menghantam bumi. Hal ini pernah terjadi 250 juta tahun yang lalu pada masa dinosaurus hingga menyebabkan kepunahannya. Dimasa yang akan datang bumi tidak hanya diajtuhi satu meteor akan tetapi dibombardir dengan jutaan meteor. Sebagaimana firman Allah Apabila langit telah terbelah1, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan 2, dan apabila lautan dijadikan meluap 3 QS. Al-Infitar 1-3 Akibat dari hujan meteor dalam ukuran besar dan jumlah yang sangat banyak, bumi akan hancur dan porak poranda. Cendawan debu menyelimuti seluruh penjuru bumi. Sinar matahari tak akan lagi mampu menembus ketebalan selimut debu itu dan seluruh makhluk yang bernyawa akan mengalami kematian. Dan bumipun akan mengalami kiamat kubra besar. Setelah mengalami kehancuran yang sangat parah, maka Allah memperbaiki bumi ini dalam kurun waktu yang sangat lama dan akan dipersiapkan untuk kehidupan akhirat. Menurut perhitungan astronomi, rehabilitasi bumi ini akan memakan waktu lama dan pada saat bersamaan alam ini terus mengalami pengembangan kesegala penjuru, dan dalam ilmu astronomi tahap mengembang ini disebut karena adanya daya dorong saat pertama kali dipisahkan oleh Allah SWT. Baca Juga Artikel Lainnya Mungkin Anda Suka ProsesPenciptaan Alam Semesta dalam Al-Quran. Allah ta'ala menceritakan proses penciptaan alam semesta dalam al-Quran. Ada yang bersifat global dan ada yang lebih rinci. Dalam penjelasan global, Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Allah tegaskan hal ini di tujuh ayat dalam al-Quran. Medan ANTARA News - Sedikitnya ada lima faktor penyebab kehancuran sebuah bangsa yang selama ini indikasinya banyak terjadi di Indonesia. Pengamat sosial politik, Drs. Ansari Yamamah, MA di Medan, Senin, mengatakan kelima faktor itu adalah punggawa pemerintahan menjadikan korupsi dan kolusi sebagai ajang pesta pora serta pengusaha hanya berkacamata kapitalisme. Selain itu cendekiawan, akademisi dan praktisi bertingkah seperti "anjing penjilat, pemuka agama juga terjebak pada bisikan materialisme dan kepentingan penguasa serta masyarakat awam yang sedang kesusahan tidak mau lagi berdoa. Menurut Ansari, ketika punggawa pemerintahan telah menjadikan korupsi dan kolusi sebagai ajang pestapora, maka peraturan tinggal semboyan belaka. Peraturan tidak lebih dari sekadar nyanyian merdu untuk meninabobokan masyarakat, katanya. Fenomena itu, tambah Ansari, semakin membuka peluang bagi pengusaha serakah untuk menerapkan sistem kapitalisme dalam bisnisnya. Para pengusaha serakah tersebut tidak khawatir lagi menjadi masyarakat awam yang menjadi buruh sebagai "sapi perah". Kondisi tersebut semakin diperparah dari banyaknya cendekiawan, akademisi dan praktisi bertingkah. Tidak jarang cendekiawan, akademisi dan praktisi tersebut berteriak lantang tentang kebenaran dan idealisme. Namun ketika para cendekiawan, akademisi dan praktisi itu diberi kesempatan berdampingan dengan punggawa pemerintahan, tingkah mereka terkadang "lebih bejat". Para cendekiawan, akademisi dan praktisi tersebut sering menjadi "stempel" dari ketidakbenaran punggawa pemerintahan, katanya. Lebih lanjut Ansari menambahkan, dalam kondisi yang "carut marut" itu harapan terakhir adalah kekonsisten pemuka agama untuk memberikan pencerahan. Namun jika pemuka agama juga telah terbius bisikan materialisme, maka keberadaannya juga tidak lebih dari stempel bagi ketidakbenaran punggawa pemerintahan. Masyarakat awam hanya bisa berdoa agar carut marut segera berakhir. "Jika masyarakat awam juga tidak mau berdoa, maka 'kiamat' sudah di depan mata bagi Indonesia, katanya. * COPYRIGHT © ANTARA 2008 mrR1.